tag:blogger.com,1999:blog-1494727423794375282024-03-14T04:42:09.278-07:00Ayo, Terus Bergerak!Bukan Atlet. Hobi Olahraga. Ngeblog.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04002035862933669663noreply@blogger.comBlogger10125tag:blogger.com,1999:blog-149472742379437528.post-20505195598237667202016-12-09T19:18:00.000-08:002016-12-09T19:18:44.202-08:00Olahraga dan Olahhati<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNvlDd1YUocb_C2OP9eaGLRkNXbNlN6_v4mjfK2rCdcgOAtdGqv5ljpVOYBJlnQTxCPYDLvxhQhzfVl0gX5GUmHURXIKx72iEMB0Rhb7p5cj5khSGOdy9oZjMC6fUb6cxycgsk9cQEuejl/s1600/PicsArt_1481275667148.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="183" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNvlDd1YUocb_C2OP9eaGLRkNXbNlN6_v4mjfK2rCdcgOAtdGqv5ljpVOYBJlnQTxCPYDLvxhQhzfVl0gX5GUmHURXIKx72iEMB0Rhb7p5cj5khSGOdy9oZjMC6fUb6cxycgsk9cQEuejl/s320/PicsArt_1481275667148.jpg" width="320" /></a></div>
Olahraga itu sifatnya personal. Masing-masing badanlah yang tahu seberapa besar porsi olahraga yang dibutuhkan. Porsi yang cukup tentu saja adalah yang ideal. Terutama jika kamu seperti saya, bukan atlet. Olahraga yang cukup akan melatih otot untuk survive, untuk menjadi lebih kuat menerima beban/tekanan/stress yang kita berikan saat olahraga. Iya, olahraga itu pada dasarnya kita membebani otot dengan latihan-latihan tertentu. Dengan gerakan yang benar, porsi yang cukup, nantinya akan keluar hasil berupa otot yang terlatih, biasa menerima tekanan, kuat.<br />
<div>
<br /></div>
<div>
Analoginya kurang lebih seperti itu. Kalau enggak percaya googling saja untuk menemukan sumber bacaan yang lebih ilmiah hehehe.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Persis ya, seperti hati. Hati, heart, terkadang juga mengalami seperti yang terjadi pada otot. Tekanan/beban/stress seringkali melanda hati. Ambisi, target yang sangat tinggi, ingin merebut, ingin menguasai, ingin ini, ingin itu, kadang hal-hal semacam itu mengendap di dalam hati. Meski tidak melulu soal negativity, namun pada akhirnya tetap saja bagi hati itu menjadi tekanan.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Sama seperti otot, hati juga bisa dilatih untuk lebih kuat. Sabar, ikhlas, syukur, tiga kata sederhana tapi sulit dikerjakan itu bisa menjadi latihan untuk hati. Sama seperti olahraga fisik, kurang lebih hati kita bisa dibuat menjadi lebih kuat dengan ketiganya. Ga percaya? Coba saja. Kalau dalam sehari kamu sanggup keliling lapangan sebanyak 10 putaran, atau kamu sanggup jejingkrakan satu jam di lantai ruang senam, atau yoga 40 menit di atas matras, coba hati kamu dilatih untuk sabar di hari pertama. Sabar, percaya bahwa segala yang terjadi adalah yang terbaik dari Tuhan. Lalu selanjutnya latihlah hati untuk ikhlas, yakin bahwa yang hilang akan terganti kelak. Dan seterusnya berlatih syukur, bahwa bahagia akan menanti di ujung jalan. Coba rasakan hasilnya nanti. Mungkin kamu akan terkejut bahwa ternyata betapa kuatnya hatimu menghadapi kehidupan ini.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
So, kuat fisik dan kuat hati, nikmatnya tiada tara!</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Catatan : postingan ini sebenarnya ditujukan untuk diri sendiri, namun jika ada yang sepakat ya alhamdulillah hehe.</div>
<div>
<b><br /></b></div>
<div>
<b>Salam Blogahraga!</b></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04002035862933669663noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-149472742379437528.post-16940513658989104972016-12-08T19:30:00.000-08:002016-12-08T19:30:00.018-08:00Kunci Sukses Belajar Berenang Bagi Pemula<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlRyiVZg3HO1qmHMK3lV4XRdmn-42vM2qKTmHyow5Fzofz0FYIkkm5EXIGeHI8_5Ao7JCzCTmTO5_QC0tHfq3F6Sj000_lRhbhG02W_cbQwxet_oLstgUmt7vfuLDR6-7n4yGy1c9BG78E/s1600/15338661_1335476766476146_3245583944508537249_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="299" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlRyiVZg3HO1qmHMK3lV4XRdmn-42vM2qKTmHyow5Fzofz0FYIkkm5EXIGeHI8_5Ao7JCzCTmTO5_QC0tHfq3F6Sj000_lRhbhG02W_cbQwxet_oLstgUmt7vfuLDR6-7n4yGy1c9BG78E/s320/15338661_1335476766476146_3245583944508537249_n.jpg" width="320" /></a></div>
Berenang itu sebenarnya mudah, asalkan awalan Anda belajar dilakukan dengan tepat. Beberapa waktu lalu saya mengepos tulisan tentang <a href="http://risablogedia.blogspot.co.id/2016/12/tips-mahir-berenang-secara-otodidak.html">Tips Mahir Berenang Secara Otodidak Bagi Pemula</a>. Secara mengejutkan, komentar-komentar yang masuk beberapa di antaranya mengaku trauma akibat pernah tenggelam saat belajar berenang. Bagaimana pun hal ini cukup menarik perhatian saya.<div>
<br /></div>
<div>
Saya bukan pelatih profesional. Tapi setidaknya saya melatih anak-anak saya untuk bisa berenang, dan alhamdulillah mereka bisa tanpa perlu mengalami trauma. Jika sekadar meluncur dan berani menyebrangi kolam yang lebih dalam dari tinggi badannya, mereka bisa. Tinggal diarahkan ke teknik yang lebih lanjut. Sayangnya karena kesibukan sekolah, latihan berenang jadi jarang dilakukan.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Jadi kembali kepada niat semula saya menulis kali ini, sebenarnya apa sih yang paling krusial ketika kita pertama kali belajar berenang? Izinkan saya coba mengulasnya, ya! Tentunya a la pendapat pribadi saya semata.</div>
<div>
<a name='more'></a><br /></div>
<div>
<b>Kunci Sukses Belajar Berenang Bagi Pemula</b></div>
<div>
<br /></div>
<div>
1. Berkenalan Dengan Air</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Media olahraga renang adalah air. Jika ini adalah pertama kalinya Anda turun ke kolam, pastikan Anda tahu berapa kedalaman kolam yang hendak Anda masuki. Sebaiknya pilihlah kolam yang rendah dulu. Dan hindari berenang pertama kali bersama kawan-kawan yang suka usil. Untuk mencegah mereka melempar Anda dengan semena-mena ke dalam kolam sehingga mengakibatkan trauma. Belajar berenang itu mudah dan niscaya, tapi melenyapkan trauma, hmmm itu perkara rumit. Mohon dipertimbangkan dengan serius.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Kenalilah media air tempat berenang dengan <b>memahamkan diri bahwa bernapas di dalam air akan membuat Anda tersedak</b>, jadi jangan sekali-sekali melakukannya. Selama berenang, b<i>ernapas dilakukan ketika wajah Anda berada di atas permukaan air.</i></div>
<div>
<i><br /></i></div>
<div>
Tekuk lutut, tahan napas, dan celupkanlah seluruh tubuh Anda berulang kali ke dalam kolam. Hirup udara di atas permukaan, hembuskan ketika di dalam air. Rasakan sensasinya sehingga Anda terbiasa dengan air. Sesekali tertelan atau tersedak air kolam adalah hal yang wajar. Anggaplah itu salah satu seni dari belajar berenang.</div>
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjY_EqIY2y0vJJz3BaW-lF8EkbzSc4I-bCwVflNkb3bu9JCecHdDQ-QmfurSxV3otzZSC8uYl6pp_cwru5wdDXvzKkej8I6_AMrJgnELUL9oLtwx8Ytq92c6KVXIe4wecVvgVK8O7SctGgi/s1600/PicsArt_1481252057301.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjY_EqIY2y0vJJz3BaW-lF8EkbzSc4I-bCwVflNkb3bu9JCecHdDQ-QmfurSxV3otzZSC8uYl6pp_cwru5wdDXvzKkej8I6_AMrJgnELUL9oLtwx8Ytq92c6KVXIe4wecVvgVK8O7SctGgi/s320/PicsArt_1481252057301.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Main lempar badan ke kolam ini sesungguhnya sangat berbahaya. <br />Tapi anak-anak, siapa yang bisa melarang?</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
<div>
2. Jangan Panik</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Saya sempat beberapa kali diminta mengawasi beberapa kawan yang sedang belajar berenang. Satu hal yang saya perhatikan sering melanda perenang pemula adalah <i>RASA PANIK yang berlebihan.</i> Pernah saya meminta salah satu dari mereka mengambang dengan menjadikan tangan saya tumpuan. Bukan main beliau mencengkeram tangan saya. Akhirnya saya minta padanya untuk coba rileks. Semakin rileks, semakin badan Anda akan mengambang dengan sendirinya di permukaan air.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Satu hal yang juga kerap membuat panik perenang pemula adalah saat napas habis dan mereka hendak kembali ke posisi semula. Misalnya mereka sedang belajar mengambang, lalu ketika napas habis dan hendak kembali berdiri, alih-alih dengan tenang menarik kaki ke arah dada, mereka malah melakukan gerakan menggapai-gapai tangan dan kaki sehingga kolam yang rendah pun rasanya seperti hendak menenggelamkan. Jangan panik, itu sungguh adalah salah satu <i>kunci sukses belajar berenang bagi pemula</i>.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Meski jujur saja, saya sendiri masih terus melatih perasaan untuk jangan panik ini. Apalagi ketika saya sedang mempelajari gaya baru. Duh, teori memang selalu lebih mudah dari praktik hehehe.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
3. Aktifkan kekuatan otot inti (core muscle)</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Dalam banyak gerakan olahraga, mengaktifkan kekuatan otot inti akan sangat membantu meringankan tubuh. Saya membuktikannya dalam olahraga jalan, lari, dan yoga. It really helps and works. Demikian juga halnya dalam berenang.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Bagaimanakah cara mengaktifkan core muscle ini? Mudah, caranya adalah dengan menahan perut agar tertarik masuk. Selain membantu meringankan gerakan, dengan sering mengaktifkan core muscle Anda secara tidak langsung sudah menjaga perut agar tetap ramping!</div>
<div>
<br /></div>
<div>
4. Dengarkan Kata Dori</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Ya, Anda tidak salah duga! Dori kawannya Nemo yang saya maksud yang selalu berkata : keep swimming, just keep swimming, keep swimming. Satu-satunya jalan jika Anda hendak mahir berenang ya hanya dengan terus berlatih dan berlatih dan berlatih. Practice makes perfect. Ala bisa karena biasa. Jangan menyerah, meski kali pertama Anda hanya baru bisa mengambang esok lusa siapa yang sangka Anda akan menguasai gaya kupu-kupu? Jadi, stay calm and keep swimming!</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Demikianlah kiranya ulasan setipis kulit ari mengenai <b>kunci sukses belajar berenang bagi pemula</b>, menurut pengalaman saya. Semoga bermanfaat. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
<i>Salam Blogahraga!</i></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04002035862933669663noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-149472742379437528.post-86685782017067531882016-11-30T23:19:00.001-08:002016-12-08T22:49:52.935-08:00Tiga Gerakan Sederhana Sebagai Indikator Tubuh Sehat<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9mkglmv7hxAEfe3Z3HhBE9M79hy-dorCuBMl_va5AOK-fQB_xAfGAj734B2CKMursQ7orXcm1lTBs0l_XNUm8UMAfaqmELqBXztm1tLcViwIhPEUvsIl3nFsbJFtq3w2RBcrC7Htd7Xdz/s1600/PicsArt_1480576822722.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9mkglmv7hxAEfe3Z3HhBE9M79hy-dorCuBMl_va5AOK-fQB_xAfGAj734B2CKMursQ7orXcm1lTBs0l_XNUm8UMAfaqmELqBXztm1tLcViwIhPEUvsIl3nFsbJFtq3w2RBcrC7Htd7Xdz/s320/PicsArt_1480576822722.jpg" width="320" /></a></div>
Memiliki tubuh yang sehat sepanjang usia adalah idaman banyak orang. Kata orang bijak, yang penting sehat, soal uang bisa dicari. Jangan sampai waktu muda yang dipikirkan hanya soal materi, berpayah-payah mengumpulkan uang, mengabaikan kesehatan, kelak kemudian hari malah ketidaksehatanlah yang berbalik menguras kantong. Rugi jadinya.<br />
<br />
Usahakanlah di tengah segala keruwetan hidup, ingatlah untuk selalu mengupayakan kesehatan. Karena asal badan sehat Insya Allah apa pun problematikanya Anda akan mampu menghadapinya. Termasuk di antara pengupayaan kesehatan adalah berpikir positif, tetap kalem, pola makan tepat, dan olahraga.<br />
<br />
Jika selama ini Anda telah merasa menerapkan gaya hidup yang mendukung kesehatan, tiba saatnya Anda mengujinya. Berani?<br />
<br />
Dalam laman facebooknya, seorang kawan memposting tulisan yang menarik mengenai bagaimana melakukan uji sederhana untuk mengetahui kondisi fisik Anda. Adapun yang menjadi rujukan uji sederhana tersebut adalah seorang Guru Besar Kimia di salah satu kampus di Jogja. Ada <b>tiga gerakan sederhana sebagai indikator tubuh sehat</b>. Apa sajakah itu? Berikut ini saya sarikan kembali :<br />
<br />
<a name='more'></a><br /><br />
<i>Tiga gerakan sederhana sebagai indikator tubuh sehat</i><br />
<br />
<span style="color: #cc0000;">1. Berdiri seimbang di atas satu kaki</span><br />
<br />
"Cobalah berdiri di atas satu kaki dengan mata terbuka selama 60 detik. Jika pada detik ke-20 Anda sudah merasa goyah, mungkin artinya Anda berisiko mengalami gangguan kerja otak beberapa tahun mendatang."<br />
<br />
Okay, Terdengar cukup menyeramkan, ya? Padahal kalau dipikir cuma berdiri satu kaki doang! Sabar! Begini lanjutan penjelasannya :<br />
<br />
"Sebuah penelitian di Jepang mengungkapkan, 30 persen orang dewasa yang tidak bisa berdiri dengan satu kaki selama 60 detik, ternyata menderita pendarahan mikro di otaknya.<br />
Pendarahan kecil ini hanya bisa dilihat dengan tes MRI dan merupakan <b>indikasi awal dari stroke atau kepikunan (dementia)."</b><br />
<div>
<br /></div>
<div>
Saya jadi teringat salah satu gerakan yoga, namanya<i> tree pose </i>atau <i>vrksasana. </i>Gerakan ini sejalan dengan uji berdiri satu kaki tadi. Siapa tahu Anda tertarik mencoba berikut saya jelaskan caranya :</div>
<div>
Satu : Berdiri tegak, kedua telapak kaki sejajar. Bahu rileks, panjangkan tulang belakang dan tulang ekor. </div>
<div>
Dua : Perlahan bawa berat tubuh ke kaki kiri, kaki kanan perlahan ditekuk. Raih pergelangan kaki kanan, arahkan telapak kaki kanan untuk menekan paha kiri. Lakukan semampunya. Jangan lupa jari-jari kaki kanan menghadap ke bawah</div>
Tiga : Posisi tangan bebas, boleh rileks di samping badan, di depan dada, atau kalau sanggup boleh diangkat ke atas.<br />
Empat : Tahan gerakan. Fokuskan dengan lembut pandangan ke depan ke arah lantai. Jangan lupa, BERNAPAS!<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSKELnbrZn4gE7f8Qo7FQIahX5e5ZMIKUrlyDylyb0SvNpU4kp8PKCEfvNui4y7s0csbRUrbmR_nbsGk9k5QRLhLvq0Gz4uahReSIW2na9t1yPiHpuCC10QveQqToLRlw6Y0jhJ-lNh73_/s1600/treepose.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSKELnbrZn4gE7f8Qo7FQIahX5e5ZMIKUrlyDylyb0SvNpU4kp8PKCEfvNui4y7s0csbRUrbmR_nbsGk9k5QRLhLvq0Gz4uahReSIW2na9t1yPiHpuCC10QveQqToLRlw6Y0jhJ-lNh73_/s1600/treepose.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">yogajurnal.com</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Bagaimana?<br />
<br />
<span style="color: #cc0000;">2. Duduk-berdiri-duduk dari kursi sebanyak 10 kali</span><br />
<br />
Menurut Anda sepele? Coba saja lakukan!<br />
<br />
"Gerakan ini memerlukan kekuatan otot tubuh bagian bawah, keseimbangan, koordinasi dan kemampuan kardio (jantung) yang baik. Para peneliti percaya, ketidakmampuan melakukan gerakan sederhana ini, menandakan adanya penyakit yang gejala jelasnya belum muncul. Dan jenis penyakit itu bisa bermacam-macam. Mungkin sakit otot atau persendian, atau mungkin juga penyakit kardiovaskular."<br />
<br />
Dalam kondisi low back yang sedang kurang baik, kadang persoalan duduk-berdiri-duduk dan seterusnya ini menjadi sangat serius, lho. Cocok dengan apa kata peneliti itu.<br />
<br />
Kembali mengacu kepada yoga, ada gerakan yang namanya <i>Utkatasana</i> atau <i>chair pose</i>. Seperti namanya, gerakan ini memang persis seperti gerakan orang mau duduk di kursi. Kalau Anda sempat membaca tulisan saya tentang <a href="http://ayoterusbergerak.blogspot.co.id/2016/11/bahagianya-menemukan-klub-renang.html">klub berenang muslimah</a>, di sana selain berenang juga kadang ada tantangan-tantangan tertentu. Salah satunya adalah tantangan squat atau chair pose ini. Keren, ya!<br />
<br />
<br />
<span style="color: #cc0000;">3. Duduk dan sentuh ujung jari kaki Anda</span><br />
<br />
Dalam yoga ada namanya gerakan <i>Paschimottanasana</i> atau <i>seated forward bend</i>. Gerakan inilah yang menjadi salah satu dari <b>tiga gerakan sederhana sebagai indikator tubuh sehat.</b><br />
<b><br /></b>
Cara melakukannya adalah duduk berselonjor kaki dengan jari-jari<b> </b>kaki menghadap ke langit-langit. Tegakkan badan, panjangkan tulang ekor dengan menariknya ke arah lantai. Perlahan bawa badan ke depan dengan cara bergerak melalui pinggul, tempelkan perut ke paha, lalu lihat seberapa jauh jari tangan Anda bisa menjangkau jari kaki. Yang perlu diperhatikan dalam gerakan ini adalah menjaga agar tulang belakang tetap lurus dan memanjang alih-alih membengkok.<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAmwTc98vDAW40_ArRKJoKGnAzf6WXygmGlVmdWi3BnGVy2pi-KiR1nhl4GNE30ytKoGqzxFjUiR37bbh_5oftatmyVYZdLI59kV7z6GaCKwvGOYGGnX77y6_5G_9FqSdxxXiypjBW28Ci/s1600/unduhan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAmwTc98vDAW40_ArRKJoKGnAzf6WXygmGlVmdWi3BnGVy2pi-KiR1nhl4GNE30ytKoGqzxFjUiR37bbh_5oftatmyVYZdLI59kV7z6GaCKwvGOYGGnX77y6_5G_9FqSdxxXiypjBW28Ci/s1600/unduhan.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">yogajournal.com</td></tr>
</tbody></table>
<br />
"Dengan menggunakan tes ini, para peneliti di University of North Texas menemukan bahwa tubuh yang fleksibel adalah cerminan pembuluh darah yang juga fleksibel. Atau sebaliknya, orang yang tidak fleksibel (salah satu tandanya adalah tidak dapat menyentuh jari kaki mereka) memiliki arteri yang kaku atau kurang elastis dibanding mereka yang bertubuh lebih lentur. Arteri yang tidak elastis, berarti jantung harus bekerja lebih keras memompa darah, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.<br />
<br />
Kekakuan pembuluh arteri bisa disebabkan oleh racun di dalam rokok, terlalu banyak penyumbatan lemak jenuh atau kurang aktivitas fisik."<br />
<br />
Nah!<br />
<br />
Dari ketiga tes sederhana tadi, jika bisa melakukan ketiganya berarti Anda terindikasi memiliki tubuh yang sehat. Selamat! Namun jika tidak bisa, tentu tidak usah merasa dunia sudah kiamat. Kelenturan tubuh Insya Allah bisa diperbaiki asal Anda bersedia rutin meluangkan waktu untuk berlatih. Bahkan seorang Lesley Fightmaster, seorang master yoga pun pada awalnya ia tidak sanggup melipat badan dan menyentuh jari kaki seperti gerakan paschimottanasana. Dalam salah satu videonya ia mengakui hal tersebut. Namun seiring waktu, apa sih yang dia nggak bisa? Hehehe.<br />
<br />
So, lets keep practise, live possitive and stay healthy!<br />
<br />
Salam Blogahraga!<br />
<br />
<br />
Sumber bacaan :<br />
<div>
*facebook <a href="https://www.facebook.com/jemmy.sandy/posts/10208573805836614">Jemsand</a></div>
<div>
*yogajournal.com</div>
<br />
<br />
<div>
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04002035862933669663noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-149472742379437528.post-38485765458816840472016-11-09T16:59:00.000-08:002016-11-10T21:29:34.097-08:00Bahagianya Menemukan Klub Renang Muslimah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxMbzPtJeS0qg8JGYm-MO8BTaPfqnI_1cRyFTqxQkAh_HVrVGJyyB-pO4-eQWSwbUcXBfJnYiw952msuS2Ef-YjkJbBd7B5xFhiVmxafLoJe4v1ioKdetUAGtSQwYSUrAA56rKb4H9jmjc/s1600/PicsArt_1478739894483.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxMbzPtJeS0qg8JGYm-MO8BTaPfqnI_1cRyFTqxQkAh_HVrVGJyyB-pO4-eQWSwbUcXBfJnYiw952msuS2Ef-YjkJbBd7B5xFhiVmxafLoJe4v1ioKdetUAGtSQwYSUrAA56rKb4H9jmjc/s320/PicsArt_1478739894483.jpg" width="320" /></a></div>
Sudah sejak kecil saya menyenangi olahraga berenang. Sampai SMA saya masih sesekali melakukan olahraga basah-basahan ini. Ketika kuliah, lalu berhijab, kemudian punya anak dan seterusnya dan seterusnya, berenang menjadi nyaris terlupakan. Bukan terlupakan sih, tepatnya sengaja dilupakan. Apa pasal? Susah menemukan kolam renang umum yang dikhususkan bagi perempuan. Ladies only. Ya, saya tahu, hari gini sudah banyak baju renang yang didesain <i>khusus untuk muslimah</i>, bahkan jauh sebelum isu burqini muncul. Tapi itu tidak cukup bagi saya. Berenang, bagaimana pun aktivitasnya adalah nyemplung ke dalam air. Bagaimana pun sopannya pakaian kita tetap saja bakalan njeplak kalau basah. Kan bisa pilih baju yang longgar? Iya, tapi nanti klepek-klepek (apaan tuh? :p) di dalam air, tidak waterodinamis (apa pula ituuuh hahaha), mau olahraga malah jadi ribet sama baju.<br />
<br />
<a name='more'></a><br /><br />
Jadi saya tidak pernah cukup percaya diri untuk berenang di tempat umum yang bercampur. Lain soal dengan main air di pantai, sih. Kalau itu saya suka nekat, dengan asumsi laut mah luas bangetlah. Lagipula nyemplungnya masih bisa dengan pakaian-pakaian longgar. Meski menurut standard keamanan penjaga pantai ala baywatch itu sangat terlarang. Tapi memang benar sih, seharusnya pakaian untuk berenang itu memang perlu desain khusus, plus yang bahannya ringan. Mencegah kemungkinan bahaya terseret dan semacamnya kan? Bayangin aja, gamis dibawa nyemplung, berat bo!<br />
<br />
Okay, ini sebenernya mau ngebahas apa?<br />
<br />
Ah, iya! Setelah bertahun-tahun yang asliiii lama banget, akhirnya sekitar September ini saya menemukan<i> klub renang muslimah</i> di kota saya. Sumpah, seneng banget saya dengernya! Apalagi kolam renangnya bagus. Uyeay sekali pokoknya! Rasanya tiap pekan tidak sabar menunggu hari untuk berenang tiba. Nyandu banget. Untungnya kecanduan positif. Olahraga.<br />
<br />
Dan jangan salah, klub renang muslimah ini peminatnya banyak, lho. Rupanya banyak muslimah yang merindukan aktivitas ini, dengan bebas, full privacy. Terima kasih khusus saya sampaikan kepada para perintis klub berenang muslimah ini. Tanpa mereka entah mungkin baru kapan saya bisa berenang seperti dulu lagi. Tanpa mereka entah apakah saya akan punya kesempatan belajar loncat dari tepi kolam, jumping into the water dan lain-lainnya. Ah iya, soal teknik-teknik berenang ini rencananya saya akan bikin postingan khusus lain kali, ah! Menarik soalnya, banyak dari kita yang masih kurang memahami renang sebagai olahraga. Bagaimana maksudnya itu? Nanti, ya, kapan-kapan saya posting!<br />
<br />
Dari segi tinjauan bisnis, saya yakin keberadaan <i>klub renang muslimah</i> ini sangat menguntungkan bagi pengelola. Padahal kami hanya membooking satu hari pada weekday untuk dijadikan hari berenang. Saya nggak akan heran jika laporan keuangan mereka akan melonjak gara-gara aktivitas kami ini. Yah, win-win solution lah. Terima kasih juga kepada pihak kolam renang yang mengizinkan diadakannya hari khusus muslimah ini. Soalnya saya pernah menanyakan kepada pengelola salah satu kolam renang lain di kota saya, "Bu, tidak bisakah dibikin satu hari khusus untuk pengunjung perempuan saja?" Si ibu menggeleng tanda jawaban tidak. Sayanya juga salah mungkin, ya, bertanya dengan starting words 'tidak bisa' jadi jawabannya ngikut negatif juga hehehe. Lagian, coba saya bertanya sembari mengajukan proposal bahwa sudah ada peminatnya sekian orang dengan rincian keuntungan sekian sekian. Yaa, memang belum rezekinya hehe.<br />
<br />
Ya, sudah, pokoknya <i>bahagianya menemukan klub renang muslimah</i> ini! Semoga kami langgeng ;)<br />
<br />
<b>Salam Blogahraga!</b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04002035862933669663noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-149472742379437528.post-28944831484022868182016-11-02T20:21:00.000-07:002016-11-10T21:34:03.924-08:00Waspada, Bahaya Mengintai di Dalam Secangkir Teh!<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAKpFuJPrHr7_rhoHfiVJ4ADoZKXMv3GG-q1ZwuhwBaam8GSQevZTcpHUoz96KPYAvoXO-9HjWYFa6RlQ3dvV7HDQFBLtGCOXOSZQBvOdXsjP4-2UucZhGNZOP54xfsY95vFsyhA3IhaOQ/s1600/PicsArt_1478143676306.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAKpFuJPrHr7_rhoHfiVJ4ADoZKXMv3GG-q1ZwuhwBaam8GSQevZTcpHUoz96KPYAvoXO-9HjWYFa6RlQ3dvV7HDQFBLtGCOXOSZQBvOdXsjP4-2UucZhGNZOP54xfsY95vFsyhA3IhaOQ/s320/PicsArt_1478143676306.jpg" width="320" /></a>Siapa sih yang tidak suka menikmati <i>secangkir teh</i>? Bayangkan di pagi hari, secangkir teh hangat mengepul sudah tersedia di meja. Ditemani sepiring gorengan hangat atau nasi kuning kumplit, hmmm, sedapnya! Atau di sore hari, secangkir teh hangat dengan kue-kue manis menggugah selera. Ulala!<br />
<div>
<br /></div>
<div>
Sayangnya, kebiasaan seperti itu sesungguhnya kurang baik bagi kesehatan. Masalahnya adalah berapa banyak di antara kita yang terbiasa minum <i>secangkir teh</i> saja? Tanpa gula. Jarang, bukan? Kebanyakan kita tahunya teh itu rasanya manis. Dan rasa manis teh itu umumnya diperoleh dari gula. Berapa banyak gula yang diperlukan untuk memaniskan secangkir teh? Minimal dua sendok teh. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
Padahal justru di situ <i>bahaya</i>nya. Pemanis yang kita bubuhkan ke dalam secangkir tehlah yang harus kita waspadai. Saya pribadi penganut paham bahwa teh itu baik manfaatnya bagi tubuh. Terutama teh hijau. Sejak masih mahasiswa saya sudah memasukkan teh hijau dalam daftar menu. Manfaat yang saya kejar adalah supaya membantu mengontrol berat badan dan kandungan antioksidannya. Tentu saya konsumsinya dalam keadaan tawar. Atau kalau lagi pengen manis, ya pakai gula tapi super sedikit. Rasanya? Ya kayak minum tehlah! Ada pahit-pahitnya gitu, deh. Namanya juga minum teh, bukan minum gula hehehe.</div>
<div>
<br />
<br />
<a name='more'></a><br /></div>
<div>
Berdasarkan referensi dari http://www.fatsecret.co.id/kalori-gizi/umum/gula-pasir, 1 sdt gula itu terdiri dari 4,2 gram karbohidrat dan memiliki kalori sebesar 16 kal. Satu sendok teh gula pasir bisakah memaniskan secangkir teh? Sepertinya tidak, ya? Butuh sekitar 4 sdt baru <i>secangkir teh </i>ukuran 250 ml bisa manis (cangkir apa mug itu sih, hahaha). Padahal dalam sehari berapa kali kita minum teh? Sekali, dua kali atau malah tiga kali? Whuah, meski teh hijau kualitas terbaik yang kita minum, dijamin, berat badan bakalan malah naik kalau begitu caranya! Belum lagi teman-teman ngeteh yang biasanya tak kalah manis. Sukses deh menyumbang tambahan pelampung di pinggang! Dan lebih jauh lagi, jangan sampai penyakit gula datang menyapa. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Jadi, jangan salahkan tehnya, tapi <i>waspadai</i> pemanisnya. Pastikan kita bijak memilih pemanis yang paling banyak membawa manfaat bagi tubuh. Demi kesehatan. Okay?</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Salam Blogahraga!</div>
<div>
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04002035862933669663noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-149472742379437528.post-25701350899021984742016-09-02T21:55:00.002-07:002016-11-10T21:34:28.167-08:00Diet Vegan atau Ketogenic, Pilih Mana?<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGPuM6Gw67ReHSZgec28IXYanfJrVAYBi5KR8uDazRi-dzZDD7-182JyVCcmGQqrXuUtFCsrKcokjrYLzgKBU_5wvhN6nDHB7KaDC39ovhEJcCbdp9566fy62VfUkxPCm8q2DmrT3Uz51L/s1600/food+vegan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGPuM6Gw67ReHSZgec28IXYanfJrVAYBi5KR8uDazRi-dzZDD7-182JyVCcmGQqrXuUtFCsrKcokjrYLzgKBU_5wvhN6nDHB7KaDC39ovhEJcCbdp9566fy62VfUkxPCm8q2DmrT3Uz51L/s320/food+vegan.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Percaya ga percaya cake yang menggiurkan ini adalah cake vegan loh!<br />
Sumber dari <a href="http://nirvanacakery.com/">nirvanacakery.com</a></td></tr>
</tbody></table>
Banyak baca banyak bingung. Ada benarnya juga pernyataan ini, setidaknya untuk urusan yang satu ini. Yaitu soal <i>diet</i>. Saya tertarik mengamati aneka macam diet yang dilakukan oleh sebagian orang. Mengacu pada pelajaran biologi yang pernah saya terima, long time ago, manusia pada dasarnya adalah makhluk omnivora, pemakan segala. Entah sekarang masih seperti itu atau bukan pelajarannya? Sepertinya masih, ya? Artinya manusia memiliki kapabilitas untuk memakan segala jenis makanan. Ada juga makhluk yang terkategori herbivora, pemakan tumbuhan, dan ada pula karnivora, pemakan daging. Nah, berdasar pemahaman dasar ini kadang saya jadi terkagum-kagum manakala mendapati fakta bahwa ada manusia yang memiliki pola <i>diet</i> seperti herbivora saja atau karnivora saja, alih-alih omnivora.<br />
<br />
Gaya hidup <b>vegan</b>, di mana orang-orang yang menjalani sama sekali tidak mengonsumsi daging jenis apa pun. Mereka murni memakan tetumbuhan sahaja. Ada. Banyak. Apakah mereka baik-baik saja? Ya, mereka baik-baik saja. Bahkan tak jarang saya mengagumi mereka. Dari segi fisik, mereka tampak prima, cenderung kurus tapi soal otot jangan tanya, oke-oke loh. Sebagai catatan, yang saya amati kebanyakan para yogi sih hehehe. Mereka berprinsip bahwa semua yang bernyawa berhak hidup berdampingan bersama di bumi. Mereka bukan makanan. Seperti si hiu dan kawan-kawannya bilang di film Nemo, fish are friends not food. Tuh hiu aja <b>vegan</b> :D.<br />
<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Kebalikan dengan pola makan herbivora, beberapa waktu terakhir ini saya baru saja mendapati bahwa rupanya ada juga sebagian orang yang pola dietnya sama sekali kebalikan dengan para vegan. Ya, mereka semacam manusia macan, asli pola makannya hanya mengonsumsi hewani, lemak. Seperti halnya vegan yang ada tingkatannya, vegan murni, vegetarian telur, susu dan lainnya, pola makan ala karnivora ini juga bertingkat. Salah satunya adalah yang disebut <b>ketogenic diet</b>. Diet keto masih memungkinkan konsumsi sayur dan buah tertentu dalam jumlah terbatas pada tahapan-tahapan lanjutnya. Salah satu testimoni mengenai pola diet daging-dagingan ini, secara mengejutkan, selain menyehatkan rupanya sama juga dengan dietnya <i>vegan</i>, yaitu efektif untuk urusan turun berat badan. Seperti sulit dipercaya kan, ternyata lemak bisa dibasmi oleh lemak! Saya sampai rada melongo mendengarnya. Jadi dalam daftar menu pola diet keto dan karnivora ini, silakan kalian makan gulai kambing, kari ayam, coto makassar, konro, palubasa sepuasnya tanpa merasa berdosa! Malah berat badan bakalan turun! Kok bisa? Silakan googling ya, banyak artikelnya, banyak sumber bacaannya (salah satu web indonesia tentang diet karnivora : <i>pantangdiet.com</i>). Atau carilah komunitasnya supaya bisa lebih banyak belajar dan dapat mentor yang kompeten, in case kalian berminat. Jangan sampai sekadar baca tulisan ringan di blog ini saja loh, hehehe.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqkoDFp0SgW4aFPW9EdMxYVPqDlfirUrcMgfKw2kFcEUiFdJd_72rXYe1XGjqtgyjP31PVXyGFyBYyJS7GGeLkFveGaTwIdZks8tfX9VMxnwk46RjSEUJi_UkhCp-mD7SduF-m_jzU_M97/s1600/sup-konro.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqkoDFp0SgW4aFPW9EdMxYVPqDlfirUrcMgfKw2kFcEUiFdJd_72rXYe1XGjqtgyjP31PVXyGFyBYyJS7GGeLkFveGaTwIdZks8tfX9VMxnwk46RjSEUJi_UkhCp-mD7SduF-m_jzU_M97/s320/sup-konro.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gimana engga ngeces kalo diet menunya semacam ini coba? :D<br />
Sumber gambar : http://resephariini.com/</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Nah, di sinilah kemudian saya menjadi bingung. Ternyata banyak sekali ya, namanya diet dalam rangka pola hidup menuju sehat itu. Saya jadi galau mau ikuti yang mana. Masing-masing pola memiliki kelebihan, sangat meyakinkan dalam menyajikan segala keunggulannya. Jadi gamang kite, Mak! :D<br />
<br />
Yang jelas, dalam pola diet apa pun, ada satu titik temu di mana semua mencapai kata sepakat. Yaitu olahraga. Mau kamu mengadopsi pola makan sehat ala apa pun, olahraga tetap perlu, tidak pernah menjadi bahan perdebatan. Jadi sementara saya masih memilah dan memilih tipe diet yang paling cocok, ayoklah kita lakukan yang pasti-pasti dulu. <i>Ayo, terus bergerak!</i><br />
<br />
<b>Salam Blogahraga!</b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04002035862933669663noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-149472742379437528.post-15413583047838133552016-09-01T20:47:00.000-07:002016-11-10T21:38:00.335-08:00Lari dan Lain-lainnya<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMFY9TzmBxJ2eGaTEwdzlplIRDgIHTm1xeKT3ZMO2vbYwzYWBiVd4pkZDkt8NR299pkCuL0g_JOYFbETI7dnfEFumsXc3CCwLFuyICRyjSj4QsCZgQ4DDFIMvoX8nszOAJw5UtICpZGbRn/s1600/sepatu+lari.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMFY9TzmBxJ2eGaTEwdzlplIRDgIHTm1xeKT3ZMO2vbYwzYWBiVd4pkZDkt8NR299pkCuL0g_JOYFbETI7dnfEFumsXc3CCwLFuyICRyjSj4QsCZgQ4DDFIMvoX8nszOAJw5UtICpZGbRn/s320/sepatu+lari.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Hari ini banyak sekali yang datang ke lintasan. <br />
Ada sekumpulan karateka,<br />
ada juga sepasukan tentara<br />
seperti yang saya tangkap dalam gambar. <br />
Semua bergerak. Ayo, terus bergerak!</td></tr>
</tbody></table>
Saya merasa sehat dan baik-baik saja selama ini, hingga ketika beberapa pekan lalu saya mulai belajar berlari. Minggu kedua saya berlari, lutut kanan saya kalah. Nyeriiii! Astaga, gejala osteoporosiskah saya? Masih muda gini masa'? (((muda))) catat!<br />
<br />
Entah osteo atau bukan, saya meyakini rasa nyeri ini hanyalah akibat saya yang terlalu memaksa untuk berlari selama 2 pekan awal itu. Mungkin saya salah teknik sehingga terjadi tekanan terlalu berat di panggul dan berakibat lutut nyeri. Iya, kata Lesley Fightmaster kan begitu, ketika lututmu nyeri itu adalah warning kamu salah gerak panggul. Mereka saling berhubungan. Kayak kau dan aku. *apacih*<br />
<br />
Olahraga itu menimbulkan kecanduan, ya? Tubuh kamu nagih kalau kamu sudah terbiasa melakukannya. Setidaknya bagi saya efeknya seperti itu. Setelah dua pekan berlari, rasanya kalau sehari saja tidak meluangkan waktu melakukannya, seperti ada yang hilang. Bahkan meski lutut saya nyeri sehingga saya harus menurunkan level dari lari menjadi jalan cepat. Secara ilmiah, sepertinya ini erat kaitannya dengan terbentuknya hormon-hormon kesenangan yang terjadi akibat aktivitas olahraga. Ketika olahraga, selain fisik jadi segar, emosi saya jadi lebih terjaga, mood positif terbangun, saya jadi merasa bahagia. Saya merasa sempurna di atas ketaksempurnaan dalam hal apa saja, life, love, just mention it :D Maka dari itu olahraga itu bagi saya bikin ketagihan. Ia sanggup meretas sistem kebahagiaan saya. *uhuk*<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Olahraga juga banyak membawa saya pada perenungan. Terutama olahraga lari/jalan cepat ini. Lain kalau yoga. Yoga butuh fokus kepada gerakan, <strike>enggak bisa dilakukan sambil melamun</strike>. Saya jalan cepat di lintasan lari salah satu kampus di kota saya, jadi kalau sudah stabil dua atau tiga putaran, saya akan melanjutkan olahraga sambil mengamati sekitar. Saya menyukai kebersamaan dalam diam di antara kami para olahragawan pagi di sana. Saya bahkan mulai hapal siapa saja yang rutin datang ke lintasan setiap hari. Ada seorang bapak dengan mobil baru menterengnya. Ada pasangan muda yang kuat banget lari. Ada pasangan oma opa yang selalu jalan cepat bareng. <strike>Sementara aku mah selalu sendiri *hiks*</strike> biarinlah :D eh ini kenapa isinya jadi curcol semua yak?<br />
<br />
<br />
Jadi ya begitulah, memang tulisan kali ini sungguh gajebo. Tapi ya sekali lagi, biarlah, kadang yang gajebo juga asik kok. Pokoknya, salam olahraga!<br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04002035862933669663noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-149472742379437528.post-15632833540087355072016-08-29T00:35:00.000-07:002016-11-10T21:36:25.391-08:00Yoga dan Lari, Lebih 'Terlarang' Mana?<div>
Sebagai muslimah yang sebenarnya suka olahraga, jujur saja, ada sedikit keribetan yang terjadi sejak saya memutuskan untuk menjadikan gamis sebagai pakaian wajib saya ketika di luar rumah. Saya dulunya suka bersepeda, berenang, outdoor bangetlah pokoknya. Dengan gamis, saya kesulitan melakukannya. Ditambah sibuk mengurus rumah tangga, olahraga menjadi seperti terlupakan begitu saja.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Hingga beberapa tahun belakangan ini, olahraga menjadi sangat urgen keberadaannya bagi saya. Sebagai sarana pelepasan energi negatif, jalur pelampiasan stress, penstabil hormon, saya harus banyak melakukan kegiatan fisik, bergerak, olahraga pokoknya! Tapi kemudian saya bingung. Dengan cara berpakaian saya, saya bagusnya olahraga apa? Pengen bersepeda, aduh srimpet dong ini gamis. Pengen berenang, udah saya ubek-ubek seantero kota, enggak ada kolam yang khusus buat perempuan. Jangankan khusus, diadakan hari khusus saja enggak ada. Duh, sedihnya! Sementara memakai baju renang ala burkini (itu yang lagi rame kasusnya di Perancis) saya masih enggak pede. Setertutup apapun, bahkan gamis sekali pun, kalo urusannya nyemplung ke air, begitu mentas mah teteup aja bakalan cekcih menurutku, ngeplek soalnya :D Ada sih produsen baju renang muslimah yang mengklaim produknya tidak bikin njeplak, ya memang bagus sih menurutku juga, tapi alamaaaak harganya bikin puyeng pala emak hihi. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Jadi apa dong?</div>
<div>
<br />
<a name='more'></a><br /></div>
<div>
Sudah sejak lama saya naksir dengan olahraga yang satu ini. Y O G A. Hingga akhirnya ada sanggar senam dekat rumah yang membuka kelas yoga, uih saya senangnya bukan main. Ini sanggarnya khusus perempuan pula, privasinya terjaga. Setelah sekitar setahun saya ikut aerobik di sana, perlahan tapi pasti saya beralihlah ke yoga. Aerobik is fun, tapi rasanya kadang seperti menggedor-gedor sisi liar diri ketika melakukannya. Musiknya dan kadang gerakannya itu loh mak kalo instruktur dan member lagi sama kumat gokilnya ha ha ha. Jadi intinya sejak kenal kelas yoga, saya akhirnya memutuskan konsen di sana saja.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Saya senang. Sampai akhirnya ketemu dengan artikel-artikel yoga itu haram, awas kemasukan kalau yoga, yoga itu begitu dan begini. Jujur saja, saya sedih. Sediiiiih banget. Kadang saya bertanya-tanya, ini yang memutuskan yoga itu haram (kalau MUI lebih fair sih ya tinjauannya) sudah pernah terjun lama di semua lini dunia peryogaankah? Karena sejauh yang saya tahu, terlibat dengan para master-masternya, perasaan isinya aktivitas fisik doang deh. Enggak ada seperti yang dibilang begini begitu. Ada lagi yang bilang, yoganya orang Islam itu adalah salat. Alamak, serius? Pengen marah sebenarnya betapa ibadah sakral agama saya dibandingin seperti itu. Kok tega?</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
Dan yah berbekal tanya sana-sini, baca sana-sini, dan yang utama langsung terjun sendiri sana-sini, saya memutuskan untuk... terus. Saya beryoga asana saja. Tidak lebih. Titik. Yoga ini cocok untuk kondisi saya. Doable at home. Enggak pakai jingkrak-jingkrak. Kalem. Lembut. Tapi powerfull. Saya tidak perlu ribet juga dengan urusan pakaian, wong di rumah kok! Saya juga jadi paham teknik bernapas yang baik. Pokoknya, I love it!</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Lalu belakangan, saya mulai 'bosan'. Terlebih lagi saya sudah tidak ke studio untuk beryoga sejak sanggar tersebut berganti guru. Dulu wanita sekarang adanya guru pria. Menurut saya, justru di sinilah letak <i>keharaman yoga</i>, yaitu ketika kau beryoga bersama guru pria dan deminya kau ikhlas menanggalkan kewajibanmu, kalau kau paham maksudku _/\_ Clear ya? Karena meski guru yogamu mencontohkan gerakan yang menyerupai cara bersembahyang umat lain, seperti misalnya guru online favorit saya Lesley Fightmaster di penutup videonya, toh saya hanya perlu untuk tidak menirunya. Dan saya tetap menjadikan kelas youtube nya sebagai referensi terbaik untuk sesi-sesi latihan saya. She is the best and generous teacher everlah pokokna!</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Kembali ke topik bosan, saya mulai belajar L A R I beberapa minggu terakhir ini. Kamu mungkin heran masa mau lari harus belajar segala? Beneran loh, ternyata lari itu ada tekniknya. Kalau mau tahan lama lari, enggak salah urat, itu ada semua caranya. Nanti kapan-kapan saya bahas deh :D Dan yah, saya larinya enggak pakai gamis, lagi-lagi takut srimpet hehe. Saya memilih rok celana sebagai kostum saya. Dan saya larinya di lintasan lari yang ada di salah satu kampus terkenal di kota. Outdoor, public space.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Lalu saya berpikir, khusus untuk kondisi saya seperti itu antara <b>yoga dan lari</b>, jadinya <b>lebih 'terlarang' mana</b> kira-kira?</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04002035862933669663noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-149472742379437528.post-51927427961099591002016-08-19T19:40:00.001-07:002016-11-10T21:36:36.094-08:00Tiga Aturan Penting Dalam BerolahragaAda <b>tiga aturan penting dalam berolahraga</b> yang harus kita perhatikan. Tanpa memperhatikan tiga aturan penting ini, bisa-bisa alih-alih dapat sehat nanti kita malah cedera. Apa sajakah?<br />
<br />
1. Jangan lupa lakukan pemanasan<br />
<br />
Pemanasan sebelum berolahraga itu adalah seperti kata permisi kepada tubuh untuk bersiap melakukan aktivitas fisik. Ibaratnya bertamu, kalau enggak permisi bisa-bisa bukannya memperpanjang silaturahim malahan kena bogem. Olahraga juga begitu, kalau tidak warming up, badan bisa kaget. Efek terburuk memungkinkan terjadi cedera, efek lain bisa-bisa olahraganya nanti enggak tahan lama.<br />
<br />
So, jangan abaikan warming up sebagai salah satu dari <b>tiga aturan penting dalam berolahraga</b><i>,</i> ya!<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
2. Latihan Inti<br />
<br />
Ketika badan sudah cukup dipanaskan -- jadi serasa mesin, eh tapi emang mesin toh? -- maka saatnya beraksi. Kamu mau olahraga apa? Lari, renang, atau yoga? Pssst, saya beraninya cuma nyebut tiga olahraga kegemaran saya sendiri doang hehe. Silakan, lakukan sesuai porsinya. Kenalilah kebutuhan tubuh kamu masing-masing. Jangan maksa, jangan ngoyo. Ingat, olahraga itu demi kesehatan bukan sok mau dibilang ya! Jangan belum saatnya melakukan headstand (salah satu asana dalam yoga) eh karena kalau difoto trus diupload kelihatannya keren, lantas maksa. Duh, sayang leher sayang leher hehehe.<br />
<br />
Oh ya latihan inti ini juga sebaiknya dilakukan bertahap, ya. Seperti misalnya saya saat ini sedang belajar lari <strike>dari kenyataan</strike>, ya enggak bisa dong ujug-ujug keliling satu lapangan ala sprinter. Bisa-bisa pingsan nanti. Saya awali dengan jalan cepat dulu satu putaran, terus dilanjutkan dengan lari-jalan-lari sesuai kemampuan.<br />
<br />
3. Cooling down<br />
<br />
Setelah pemanasan yang dilanjutkan dengan latihan inti, lalu apalagi? Mandi trus makan nasi sebakul? Aduh, jangan! Kalau sebelum mulai olahraga diawali dengan permisi, maka ketika selesai harusnya juga diakhiri dengan perpisahan yang smooth. Ya, nggak jauh bedalah dengan ketika kamu mau mutusin doi. <i>Yang, aku enggak mau pacaran tapi nikah juga belum siap, jadi kita putus aja, yah? Eh!</i><br />
Sehabis lari sepuluh putaran misalnya, itu badan kan pasti sedang panas-panasnya tuh, nah jangan langsung mandeg trus udah. Bisa kaget nanti otot-otot kamu. Cooling down lah dengan memelankan laju lalu berjalan satu putaran. Setelah itu lakukan beberapa gerakan strecthing untuk mengembalikan otot pada kondisi stabil.<br />
<br />
Yap, kurang lebih seperti itulah <b>tiga aturan penting dalam berolahraga</b>. Insya Allah dengan melakukan ketiganya, akan ada keuntungan yang kamu rasakan atas tubuh kamu sendiri akibat olahraga. Olahraga bukan cari pegel, kok, ya nggak sih?<br />
<br />
<i>Salam Blogahraga!</i><br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04002035862933669663noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-149472742379437528.post-75824162455093746852016-08-18T20:07:00.001-07:002016-08-18T20:07:51.520-07:00Ayo, Terus Bergerak!<b>Ayo, terus bergerak!</b> Siapa pun kamu, apa pun profesi kamu, jangan lupa untuk <i>terus bergerak</i>. Olahraga. Bagi saya pribadi, olahraga bisa menjaga kewarasan. Saya sungguh-sungguh. Begitu saya berhasil membuat badan saya banjir keringat, ngos-ngosan, denyut nadi meningkat, lelah habis tenaga, biasanya sesudahnya pikiran saya malah akan menjadi tenang. Segala kegilaan lewat, kembali waras. Salah satunya ya ini. Begitu menyelesaikan 10 putaran lari-jalan-lari tadi pagi, saya kembali memutuskan untuk back to blog. Yep, saya dulunya blogger. Sudah lebih setahun nonaktif. Payah! Entah tadi pagi kesambet apa pas olahraga, yang jelas saya putuskan untuk kembali. Yah, positif kan efeknya, hehehe.<br />
<br />
<b>Ayo, terus bergerak!</b> Meski hanya satu langkah kecil, selama kita terus bergerak, semua akan baik-baik saja. Percayalah.<br />
<br />
<i>Salam Blogahraga!</i>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/04002035862933669663noreply@blogger.com2