Rabu, 30 November 2016

Tiga Gerakan Sederhana Sebagai Indikator Tubuh Sehat

Memiliki tubuh yang sehat sepanjang usia adalah idaman banyak orang. Kata orang bijak, yang penting sehat, soal uang bisa dicari. Jangan sampai waktu muda yang dipikirkan hanya soal materi, berpayah-payah mengumpulkan uang, mengabaikan kesehatan, kelak kemudian hari malah ketidaksehatanlah yang berbalik menguras kantong. Rugi jadinya.

Usahakanlah di tengah segala keruwetan hidup, ingatlah untuk selalu mengupayakan kesehatan. Karena asal badan sehat Insya Allah apa pun problematikanya Anda akan mampu menghadapinya. Termasuk di antara pengupayaan kesehatan adalah berpikir positif, tetap kalem, pola makan tepat, dan olahraga.

Jika selama ini Anda telah merasa menerapkan gaya hidup yang mendukung kesehatan, tiba saatnya Anda mengujinya. Berani?

Dalam laman facebooknya, seorang kawan memposting tulisan yang menarik mengenai bagaimana melakukan uji sederhana untuk mengetahui kondisi fisik Anda. Adapun yang menjadi rujukan uji sederhana tersebut adalah seorang Guru Besar Kimia di salah satu kampus di Jogja. Ada tiga gerakan sederhana sebagai indikator tubuh sehat. Apa sajakah itu? Berikut ini saya sarikan kembali :



Tiga gerakan sederhana sebagai indikator tubuh sehat

1. Berdiri seimbang di atas satu kaki

"Cobalah berdiri di atas satu kaki dengan mata terbuka selama 60 detik. Jika pada detik ke-20 Anda sudah merasa goyah, mungkin artinya Anda berisiko mengalami gangguan kerja otak beberapa tahun mendatang."

Okay, Terdengar cukup menyeramkan, ya? Padahal kalau dipikir cuma berdiri satu kaki doang! Sabar! Begini lanjutan penjelasannya :

"Sebuah penelitian di Jepang mengungkapkan, 30 persen orang dewasa yang tidak bisa berdiri dengan satu kaki selama 60 detik, ternyata menderita pendarahan mikro di otaknya.
Pendarahan kecil ini hanya bisa dilihat dengan tes MRI dan merupakan indikasi awal dari stroke atau kepikunan (dementia)."

Saya jadi teringat salah satu gerakan yoga, namanya tree pose atau vrksasana. Gerakan ini sejalan dengan uji berdiri satu kaki tadi. Siapa tahu Anda tertarik mencoba berikut saya jelaskan caranya :
Satu : Berdiri tegak, kedua telapak kaki sejajar. Bahu rileks, panjangkan tulang belakang dan tulang ekor.  
Dua : Perlahan bawa berat tubuh ke kaki kiri, kaki kanan perlahan ditekuk. Raih pergelangan kaki kanan, arahkan telapak kaki kanan untuk menekan paha kiri. Lakukan semampunya. Jangan lupa jari-jari kaki kanan menghadap ke bawah
Tiga : Posisi tangan bebas, boleh rileks di samping badan, di depan dada, atau kalau sanggup boleh diangkat ke atas.
Empat : Tahan gerakan. Fokuskan dengan lembut pandangan ke depan ke arah lantai. Jangan lupa, BERNAPAS!
yogajurnal.com

Bagaimana?

2. Duduk-berdiri-duduk dari kursi sebanyak 10 kali

Menurut Anda sepele? Coba saja lakukan!

"Gerakan ini memerlukan kekuatan otot tubuh bagian bawah, keseimbangan, koordinasi dan kemampuan kardio (jantung) yang baik. Para peneliti percaya, ketidakmampuan melakukan gerakan sederhana ini, menandakan adanya penyakit yang gejala jelasnya belum muncul. Dan jenis penyakit itu bisa bermacam-macam. Mungkin sakit otot atau persendian, atau mungkin juga penyakit kardiovaskular."

Dalam kondisi low back yang sedang kurang baik, kadang persoalan duduk-berdiri-duduk dan seterusnya ini menjadi sangat serius, lho. Cocok dengan apa kata peneliti itu.

Kembali mengacu kepada yoga, ada gerakan yang namanya Utkatasana atau chair pose. Seperti namanya, gerakan ini memang persis seperti gerakan orang mau duduk di kursi. Kalau Anda sempat membaca tulisan saya tentang klub berenang muslimah, di sana selain berenang juga kadang ada tantangan-tantangan tertentu. Salah satunya adalah tantangan squat atau chair pose ini. Keren, ya!


3. Duduk dan sentuh ujung jari kaki Anda

Dalam yoga ada namanya gerakan Paschimottanasana atau seated forward bend. Gerakan inilah yang menjadi salah satu dari tiga gerakan sederhana sebagai indikator tubuh sehat.

Cara melakukannya adalah duduk berselonjor kaki dengan jari-jari kaki menghadap ke langit-langit. Tegakkan badan, panjangkan tulang ekor dengan menariknya ke arah lantai. Perlahan bawa badan ke depan dengan cara bergerak melalui pinggul, tempelkan perut ke paha, lalu lihat seberapa jauh jari tangan Anda bisa menjangkau jari kaki. Yang perlu diperhatikan dalam gerakan ini adalah menjaga agar tulang belakang tetap lurus dan memanjang alih-alih membengkok.
yogajournal.com

"Dengan menggunakan tes ini, para peneliti di University of North Texas menemukan bahwa tubuh yang fleksibel adalah cerminan pembuluh darah yang juga fleksibel. Atau sebaliknya, orang yang tidak fleksibel (salah satu tandanya adalah tidak dapat menyentuh jari kaki mereka) memiliki arteri yang kaku atau kurang elastis dibanding mereka yang bertubuh lebih lentur. Arteri yang tidak elastis, berarti jantung harus bekerja lebih keras memompa darah, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Kekakuan pembuluh arteri bisa disebabkan oleh racun di dalam rokok, terlalu banyak penyumbatan lemak jenuh atau kurang aktivitas fisik."

Nah!

Dari ketiga tes sederhana tadi, jika bisa melakukan ketiganya berarti Anda terindikasi memiliki tubuh yang sehat. Selamat! Namun jika tidak bisa, tentu tidak usah merasa dunia sudah kiamat. Kelenturan tubuh Insya Allah bisa diperbaiki asal Anda bersedia rutin meluangkan waktu untuk berlatih. Bahkan seorang Lesley Fightmaster, seorang master yoga pun pada awalnya ia tidak sanggup melipat badan dan menyentuh jari kaki seperti gerakan paschimottanasana. Dalam salah satu videonya ia mengakui hal tersebut. Namun seiring waktu, apa sih yang dia nggak bisa? Hehehe.

So, lets keep practise, live possitive and stay healthy!

Salam Blogahraga!


Sumber bacaan :
*facebook Jemsand
*yogajournal.com



1 komentar:

Dwi Aprily - The Ordinary Woman mengatakan...

Ayo gerak terus dah...susah berdiri satu kaki hihihi..
Ditunggu kunjungan baliknya